Makalah Prinsip Ekonomi dalam Usaha Tani

Posted by PERFECT WORLD 0 komentar



Contoh Makalah Kuliah Ekonomi Peternakan-Kembali saya posting buat Anda contoh makalah kuliah yang berkenaan dengan Ekonomi Peternakan. Pada makalah kuliah ini akan di bahas mengenai "Prinsip Ekonomi dalam Usaha Tani", yach walaupun judulnya menyerempet masalah Usaha Tani tetapi pada dasarnya sama dengan Usaha Ternak/Peternakan. Ingat, bahwa Ilmu Peternakan lahir dari Ilmu Pertanian. Dalam mengembangkan usaha dalam dunia agrokompleks (agribsinis), rasa-rasanya Anda juga perlu untuk membaca literatur berikut. Yach walaupun sedikit tidak terlalu baik tetapi menurut saya cukuplah untuk bagi Anda menambah sedikit pengetahuan buat Anda.
Nah, apa saja prinsip atau konsep dalam Usaha Tani/Ternak ? Berikut akan di ulas dalam makalah saya ;




BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah setelah berpisahnya aktifitas produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas yang boleh dikatakan sama halnya dengan keberadaan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian timbul motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Prinsip ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Usahatani ternak adalah himpunan dari sumber-sumber alam, modal, tenaga kerja dan manajemen yang diperlukan untuk produksi pertanian/peternakan. Dalam menyelenggarakan usaha tani setiap petani selalu berusaha agar hasil produksinya banyak sehingga kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Di sini juga akan di bahas mengenai permasalahan dengan Hukum Kenaikan Hasil yang Makin Berkurang. Hal ini yang menjadi latar belakang dari pembuatan makalah ini.
  

BAB II
PEMBAHASAN
1.        Definisi Usaha Tani
Usaha tani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanaian. Di Indonesia, selain usahatani dikenal pula istilah perkebunan, yang sebenarnya juga merupakan usaha tani yang dilaksanakan secara komersial. Usaha tani dan perkebunan dibedakan berdasarkan beberapa hal:
  •  Luas lahan
Usahatani memiliki lahan yang sempit, sedangkan perkebunan memiliki lahan yang luas.
  • Status lahan
Usahatani status lahannya milik sendiri, sewa, dan sakap(garapan) sedangkan, perkebunan status lahannya memakai Hak Guna Usaha (HGU), dan biasanya dimiliki oleh swasta.
  • Pengelolaan 
Usahatani dikelola secara sederhana, sedangkan perkebunan secara kompleks.
  • Jenis tanaman
Usahatani jenis tanamannya campuran atau monokultur pangan, sedangkan perkebunan tanaman perdagangan monokultur.
  • Teknik budidaya
Usahatani secara sederhana, sedangkan perkebunan mengikuti perkembagan teknologi.
  • Permodalan 
Usahatani permodalannya padat karya, sedangkan perkebunan padat modal dan padat karya.
  • Tenaga kerja
Usahatani meliputi petani dan keluarga, sedangkan perkebunan semuanya tenaga upah.
  • Orientasi
Usahatani berorientasi kepada subsistem, semi komersial, dan komersial, sedangkan perkebunan hanya secara komersial (Anonima,2011).
 
2.        Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan. Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Anonimb, 2011).
Produksi adalah hubungan fisik atau hubungan teknis antara jumlah faktor produksi yang dipakai dengan jumlah yang dihasilkan. Secara matematis: Y = f ( X), atau Y adalah fungsi dari... , tergantung pada…, atau ditentukan oleh X. Faktor produksi yang digunakan dalam suatu proses produksi itu dalam kenyataannya lebih dari satu macam sehingga fungsi produksi tersebut bisa berbentuk fungsi linier, kuadratik, Cobb-Douglas atau bentuk lainnya. Fungsi produksi yang umum (fungsi produksi klasik) dapat dinyatakan sebagai berikut:     Y = f ( X1 / X2, X3,…, Xn)
       Faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber-sumber yang digunakan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa secara terus menerus. Faktor produksi utama à lahan, modal tenaga kerja dan kewiraswastaan (entrepreneurship).
Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi dibagi menjadi dua jenis:

  1. Faktor Produksi Tetap (Fixed factor of production), yaitu faktor produksi yang sifatnya tidak habis dipakai dalam satu periode produksi serta relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Contoh: kandang, peralatan tahan lama, kendaraan, mesin pelet dan lain-lain. 
  2. Faktor Produksi Variabel (Variable factor of production),yaitu faktor produksi yang sifatnya habis dipakai dalam satu periode produksi, serta besar penggunaannya sangat berkaitan dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh: pakan, doc, bahan bakar dan lain-lain. Dalam suatu fungsi, maka fungsi produksi dapat dituliskan:
            Y = f ( X1 / X2, X3, …, Xn )
            Produk Y merupakan fungsi dari faktor produksi variabel X1, jika faktor produksi tetap X2, X3, …, Xn ditetapkan pemakaiannya pada tingkat tertentu.

3.     Hukum Kenaikan Hasil Yang Makin Berkurang (The Law Of Diminishing Return)
Dalam suatu proses produksi apabila secara berturut-turut ditambahkan satu satuan faktor produksi variabel pada faktor produksi tetap, pada tahap awal, produksi total akan bertambah dengan pertambahan yang makin bsar, tetapi sampai pada tingkat tertentu pertambahannya akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif, dan ini mengakibatkan pertambahan produksi total semakin kecil sampai mencapai produksi maksimal dan kemudian produksi total menurun.
Sifat dari The Law of Diminishing Return:
  1. Penambahan terus menerus faktor produksi  menyebabkan produk total meningkat sampai tingkat tertentu.
  2. Mula-mula terjadi kenaikan hasil bertambah, produk marjinal semakin besar (naik). 
  3. Pada saat fungsi produksi total mencapai titik balik (inflection point), produk marjinal mencapai titik maksimum. 
  4. Sesudah titik balik  terjadi kenaikan hasil yang semakin berkurang (produk marjinal menurun).
  5. Pada tingkat produksi total maksimum, produk marjinal sama dengan nol.
  6. Sesudah produk total maksimum, produk marjinal mempunyai nilai negatif
4.        Hubungan Antar Faktor Produksi
Dalam proses produksi ternak tidak hanya satu jenis faktor produksi yang digunakan, misalnya rumput dan konsentrat pada penggemukan ternak potong. Pemberian konsentrat yang lebih banyak dapat mengurangi penggunaan rumput atau sebaliknya. Contoh lain misalnya penggunaan teknologi yang lebih maju berkaitan dengan berkurangnya penggunaan jumlah tenga kerja manusia dan lain-lain. Dalam proses produksi kombinasi apapun yang dipakai tujuannya adalah berupaya untuk menekan biaya produksi sekecil mungkin (least cost combination) atau kombinasi faktor poduksi yang menghasilkan biaya yang paling murah. Sementara itu kemampuan satu faktor produksi X2 (misalnya konsentrat) untuk menggantikan faktor produksi X1 (misalkan rumput) disebut Daya Substitusi Marjinal (DSM).
Dalam kaitannya dengan kemampuan satu faktor produksi menggantikan faktor produksi yang lain dalam suatu proses produksi ada tiga macam pola hubungan antar input:
  1. Hubungan dengan Daya Substitusi Tetap (DSM Tetap), yaitu bila penambahan satu satuan faktor produksi yang satu (X1) menyebabkan pengurangan faktor produksi yang lain (X2), dalam jumlah yang tetap, sementara jumlah produk yang dihasilkan tidak berubah (iso produk).
  2. Hubungan Komplementer, yaitu bila kedua jenis faktor produksi harus dikombinasikan dalam satu perbandingan yang tetap. Misalnya X1 = 1 satuan dan X2 = 4 satuan. Apabila X1 = 5 satuan maka X2 = 20 satuan. 
  3. Hubungan dengan Daya Substitusi yang Semakin Berkurang, yaitu apabila dalam kondisi iso produk, penggunaan jumlah faktor produksi yang satu (X1) dapat digantikan oleh faktor produksi kedua (X2) dengan penggunaan yang semakin kecil (Anonimc, 2011).
5.        Hubungan Antar Hasil Produksi
Dalam praktek usaha produksi sering menghasilkan tidak hanya satu macam produk, tetapi beberapa produk dihasilkan dalam satu kali proses produksi. Usahaternak sapi perah menghasilkan susu dan daging, usahaternak ayam petelur menghasilkan telur dan daging atau usahaternak domba menghasilkan wool dan daging. Kombinasi berbagai produk yang dihasilkan dari sejumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi membentuk empat macam pola hubungan antar hasil produksi:
  1. Joint Products (Produk-produk dihasilkan secara bersama), yaitu dua macam produk dihasilkan secara bersamaan dalam sekali proses produksi. 
  2. Complementary Products (Produk-produk Komplemen), yaitu dua produk dihasilkan dengan pola kenaikan produk yang satu diikuti oleh kenaikan produk yang lainnya, pada penggunaan faktor produksi tertentu.
  3. Supplementary Products (Produk-produk Suplemen), yaitu  bila kenaikan produk yang satu tidak mempengaruhi produk yang lain dalam satu proses produksi. 
  4. Competitive Products (Produk-produk Bersaing), yaitu bila kenaikan produk yang satu mengakibatkan turunnya produk yang lain (Anonima, 2011).


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
  1. Usaha tani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanaian. Di Indonesia, selain usahatani dikenal pula istilah perkebunan, yang sebenarnya juga merupakan usaha tani yang dilaksanakan secara komersial.
  2. Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber-sumber yang digunakan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa secara terus menerus.
  3. Hukum kenaikan hasil yang makin berkurang (the law of diminishing return) menyatakan bahwa dalam suatu proses produksi apabila secara berturut-turut ditambahkan satu satuan faktor produksi variabel pada faktor produksi tetap, pada tahap awal, produksi total akan bertambah dengan pertambahan yang makin bsar, tetapi sampai pada tingkat tertentu pertambahannya akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif, dan ini mengakibatkan pertambahan produksi total semakin kecil sampai mencapai produksi maksimal dan kemudian produksi total menurun.
  4. Dalam praktek usaha produksi sering menghasilkan tidak hanya satu macam produk, tetapi beberapa produk dihasilkan dalam satu kali proses produksi. Usahaternak sapi perah menghasilkan susu dan daging, usahaternak ayam petelur menghasilkan telur dan daging atau usahaternak domba menghasilkan wool dan daging.



DAFTAR PUSTAKA
Anonima.2011.http://kamaluddin86.blogspot.com/2010/01/usahatani-pertanian-dan-agribisnis.html. Diakses tanggal 1 Mei 2011.
Anonimb.2011.http://cassonsmart.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html. Diakses tanggal 1 Mei 2011.
Anonimc.2011.http://gozarago.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html. Diakses tanggal 1 Mei 2011.


Bagi yang ingin mendownload makalah ini sebagai referensi tambahan, silahkan klik pada link download di bawah :
 download makalah

Baca Selengkapnya ....

Makalah Pemasaran Produk Peternakan

Posted by PERFECT WORLD 0 komentar

Makalah Kuliah-Berikut kembali saya posting sebuah contoh makalah buat Anda mengenai Pemasaran Produk Peternakan. (Ingat yach : apa pun yang saya posting ini hanya sebagai contoh buat Anda, referensi, don't copast). Dan kalau pun ingin menjadikannya sebagai referensi dalam pembuatan makalah kuliah Anda maka sebaiknya jangan ambil 100%, atau seutuhnya karena kalau begitu itu namanya tidak fair kali yach. Okey kembali ke makalah kuliah "Pemasaran Produk Peternakan", sekilas makalah ini akan membahas mengenai bagaimana konsep pemasaran atau distribusi dalam hasil produk peternakan.
Yuk, daripada berlama-lama, simak saja berikut contoh makalah kuliah yang merupakan salah satu tugas kuliah :


BAB I
PENDAHULUAN
Pemasaran adalah segala usaha yang diutamakan atau diperlunya agar barang-barang hasil produksi dimungkinkannya mengalir secara lancar ke sekitar konsumsi. Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Dalam pemasaran produk peternakan terdapat kaitan dalam peningkatan produk peternakan. Selain itu terdapat perbedaan antara dalam pemasaran produk pertanian dan produk industri. Hal inilah yang menjadi latar belakang dari pembuatan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN
1.    Pengertian Pemasaran
Pada dasarnya pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan yang lain (Kotler dan Armstrong, 2001). The American Marketing Association (Czinkota dan Kotabe, 2001:3) merumuskan definisi pemasaran yang lebih menekankan pada proses manajerial yaitu proses perencanaan dan penetapan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
2.    Peningkatan Produk Peternakan Kaitannya dengan Pemasaran
        Makin dekatnya pasar dan makin baiknya harga produk-produk peternakan akan mendorong makin meningkatnya :
  1. Gairah kerja para peternak 
  2. Gairah belajar para peternak untuk mengikuti pembinaan-pembinaan dan penyuluhan-penyuluhan peternakan hingga pada pengguanaan teknologi tepat guna. 
  3. Pengelolaan peternakan untuk mencapai kuantitas dan kualitas.
  4. Pengelolaan dan pemeliharaan ternak dengan penuh tanggung jawab.
3.    Peningkatan Produk Peternakan kaitannya dengan Usaha Pemenuhan Kebutuhan
Agar para peternak dalam usaha meningkatkan hasil ternaknya tidak menderita kerugiaan-kerugiaan jika produknya dipasarkan sehingga harus dibekali dengan pengetahuan tentang pemasaran. Dengan diketahuinya teknologi pemasaran oleh para peternak, maka mereka akan dapat :
  1. Menyesuaikan peningkatan usahatani dengan produk-produk yang sangat dibutuhkannya peran konsumsi baik kuantitas maupun kualitas.
  2. Melakukan penyimpangan-penyimpangan produk-produk peternakan agar kualitas produk tetap terpelihara dan dapat nilai yang wajar saat dipasarkan. 
  3. Melakukan penghematan-penghematan dalam proses produksi. 
  4. Melakukan peningkatan-peningkatan kualitas melalui proses industri.
  5. Melakukan penjualan-penjualan kontrak yang dapat menguntungkan para peternak. 
  6. Cara melakukan penjualan dan hubungannya dengan konsumsi. Cara penjualan langsung atau transitmarket lebih menguntungkan.
4.    Perbedaan dalam Marketing Produk Pertanian dan Produk Industri
William. J. Staton (2011)  memberikan pendapat perbedaan antara pemasaran dan penjualan adalah sebagai berikut :
  • Penjualan
a.    Tekanannya pada produk.
b.    Perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian bagaimana menjualnya.
c.    Perencanaan berorientasi ke jangka pendek, berdasarkan produk dan pasar.
d.   Tekanannya pada kebutuhan penjual
e.    Manajemen berorientasi pada laba volume penjualan
  • Pemasaran
a.    Tekanannya pada keinginan dan kebutuhan konsumen
b.    Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk baru
c.  Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan kemudian menbuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat dan menyerahkan produk tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen.
d.   Berakhir pada kepuasan konsumen
Dari kedua perbedaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan berawal dari produk dan berakhir pada ketentuan atau laba, sedangkan pemasaran berawal dari keinginan konsumen berakhir pada kepuasan konsumen.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut:
Secara visual dapat digambar kan:
  • Konsep penjualan
Produk->Penjualan dan Promosi->Laba Melalui Jumlah penjualan.
  • Konsep pemasaran
Kebutuhan -> pemasaran terpadu ->laba melalui jumlah Kepuasan pembeli. 

Pemasaran produk-produk peternakan yang masih berupa produk primer yang tidak sama dengan produk-produk hasil olahan (industri), baik secara teknis maupun dalam bidang organisasinya. Perbedaan itu terutama disebabkan sifat-sifatnya yang memang berbeda dan perbedaan pada proses produksinya, dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Sifat dan Proses Produksi Produk Peternakan
1.  Dalam memproduksi hasil peternakan, kegiatan-kegiatan yang diperlukan sifatnya hanya “mengatur”. Mengatur agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas (dapat dikatakan produksi organisasi).
2.  Produksinya bersifat inelastic, artinya tidak dapat diperbesar dan diperbanyak sekehendak hati dalam waktu-waktu yang kita kehendaki.
3.    Berlaku Hukum “The Law of Diminishing Marginal Returns”.
4.  Karena sifat produknya cepat rusak, maka usaha peningkatan produk tergantung dari pasar atau para konsumen, dekatnya pasar, lancarnya pemasaran, banyaknya permintaan dan terciptanya harga yang wajar merupakan pangkal kegairahan dalam meningkatkan produksi.
b.      Sifat dan Proses Produksi Produk Industri
1.  Produksi industri merupakan produksi mekanis, dapat diperbesar atau diperkecil, dapat diubah-ubah bentuk dan kualitasnya sehingga merupakan produkyang bersifat elastis, sesuai dengan kehendak pasar.
2.    Ongkos eksploitasi pada produksi industri umumnya besar, tetapi sebagian besar terletak pada investasi-investasi. Hal ini disebabkan maksud produksi dalam jangka panjang yang selanjutnya akan menguntungkan produksi-produksinya yang berjangka pendek.
3.    Aktifitas produksi jangka pendek atau besar kecilnya produksi dalam waktu itu tergantung dari tersedianya dana variabel dan pertimbangan-pertimbangan pemasaran sehubungan dengan arus permintaan akan produk.
4.     Makin besarnya produksi jangka pendek dapat menurunkan ongkos persatuan.
Karena perbedaan sifat dan proses produksinya, maka dalam pemasarannya pun masing-masing akan mengemukakan ciri-ciri khusus yang menonjol, antara lain :
  1. Pemasaran produk-produk peternakan harus menjamin agar produk-produk tersebut dapat cepat tersalurnya, mengingat produk-produk tersebut cepat rusak. 
  2. Pemasaran produk-produk industri walaupun juga harus menjamin agar produk-produknya dapat cepat tersalurnya tetapi dalam hal ini terdapat antara adanya jangka waktu. Dimana pemasaran dilakukannya dengan perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan kalau permintaan akan terlalu besar dibanding dengan pemasaran produk peternakan.
Dalam menganalisa masalah tata niaga, ada 4 pendekatan yang biasa dipakai yaitu:
  1. Pendekatan serba fungsi (the functional apprach) yaitu, melakukan penelaan jasa-jasa, pelaksanaaan aktifitas-aktifitas dan tindakan/perlakuan-perlakuan dalam proses tata niaga.
  2. Pendekatan serba lembaga (the institutional approach) yaitu, melakuakan penelaan atas berbagai kelembagaan yang membantu bergerak dalam melancarkan penyampaian barang-barang ke pasar atau konsumen. 
  3. Pendekatan bermacam-macam barang (the commodities approach) yaitu, melakukan penelaan atau deskripsi terhadap barabg-barang. 
  4. Pendekatan secara teori ekonomi (the economic theoritical approach) yaitu, penelaaan dihubungkan dengan asas-asas atau hukum-hukum di bidang ilmu ekonomi atau teori ekonomi. Cara ini perlu ditambahkan bagi kombinasi penelaan di atas.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
  • Pemasaran adalah segala usaha yang diutamakan atau diperlunya agar barang-barang hasil produksi dimungkinkannya mengalir secara lancar ke sekitar konsumsi.
    • Peningkatan Produk Peternakan Kaitannya dengan Pemasaran. Makin dekatnya pasar dan makin baiknya harga produk-produk peternakan akan mendorong makin meningkatnya : 
    1. Gairah kerja para peternak. 
    2. Gairah belajar para peternak untuk mengikuti pembinaan-pembinaan dan penyuluhan-penyuluhan peternakan hingga pada pengguanaan teknologi tepat guna. 
    3. Pengelolaan peternakan untuk mencapai kuantitas dan kualitas. 
    4. Pengelolaan dan pemeliharaan ternak dengan penuh tanggung jawab. 
    • Perbedaan dalam marketing produk pertanian dan produk industri terutama disebabkan sifat-sifatnya yang memang berbeda dan perbedaan pada proses produksinya.



    DAFTAR PUSTAKA
    Staton, William. J. 2011. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2069513-perbedaan-pemasaran-dan-penjualan/#ixzz1LMUTKm9. Diakses pada tanggal 2 Mei 2011.


    Semoga makalahnya dapat memberikan manfaat. Salam kutukuliah
    Untuk Anda yang ingin mendownload makalah ini, silahkan klik link download di bawah ini :
    download makalah

    Baca Selengkapnya ....
    Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of PERFECT WORLD.